Selasa, 03 September 2013

Resuman KDPK



1.      Pemeriksaan darah menggunakan specimen darah untuk mendeteksi  adanya kerusakan hepatoseluler. Albumin digunakan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar yang menunjuk kan adanya gangguan hepar atau tidak. Asam urat untuk mendeteksi penyakit ginjal, anemia asam folat, luka bakar dan kehamilan yang  terjadi akibat peningkatan asam urat dapat di indikasi kan penyakit leukimia,  kanker, eklamsia berat dan gagal ginjal serta malnutrisi. Bilirubin dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin, bilirubin indirect untuk untuk mendeteksi adanya anemia, dan malaria sedangkan bilirubin direct untuk mendeteksi adanya ikterik obstruktif oleh karena batu atau neoplasma, hepatitis, dan sirosis.
2.      Gula darah puasa dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes. Hcg untuk mendeteksi kehamilan karena hcg adalah cairan yang dihasilkan oleh plasenta.
3.      Kesalahan2  yang lazim terjadi dalam memperoleh darah adalah: a. Darah kapiler ( mengambil darah dari daerah yang mengalami gangguan, tusukan yang kurang dalam, kulit yang ditusuk masih basah alkohol, tetes darah pertama digunakan untuk pemeriksaan, terjadi bekuan ) b. Darah vena ( menggunakan spuit atau jarum yang basah, menggunakan ikatan terlalu lama, terjadi bekuan dalam spuit, dan terjadi bekuan dalan botol).
4.      Hemoglobin(hb sahli) untuk mendeteksi adanya anemia, yang pada laki2 normalnya 13,5-18 gr/dl dan pada wanita 12-16 gr/dl. Pada ibu hamil hb  nya diatas 10 sudah dikatakan normal sedangkan pada orang normal dikatakan anemia. Menggunakan cairan Hcl 0,1% lalu darah nya disedot 2ul, dicampur, diaduk kemudian  ditambahkan hcl sampai warna nya sama dengan pembanding. Ada 2 cara yang digunakan dalam pemeriksaan hb yaitu 1. Fotoelektrik dengan sianmethemoglobin yaitu mengubah hb menjadi sianmethemoglobin dalam larutan kaliumferrisianida dan kaliummsianida, biasa untuk pemeriksaan labollatorium. 2. Kolorimetrik visual: dengan hb sahli
5.      Kesalahan2  yang terjadi dalam pemeriksaan hb sahli adalah : tidak tepat mengambil 20 ul darah, darah dalam pipet tidak sempurna, tidak baik mengaduk campuran darah dan asam waktu mengencerkan, tidak , memperhatikan waktu, kehilangan cairan dari tabung, ada gelembung udara dalam tabung. Ph urine 4,5-8 dan berat nya 1,003-1,030
6.      Glukosa/reduksi urine untuk memeriksa kadar gula dalam darah menggunakan benedict 2,5 ml dan 4 tetes urine yang dcampur menjadi satu lalu dipanaskan selama 2menit tetapi tidak sampai mendidih. Di katakan negatif  jika tetap jernih biru atau biru kehijauan. +1 jika hijau kekuningan dan keruh (0,5-1%) +2 jika kuning keruh (1-1,5%) +3 jika jingga atau lumpur keruh (2-3,5%) +4 jika semerah bata (>3,5%).
7.      Protein/albumin urine adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disentesis oleh hepar dengan  menggunakan asam asetat 5%  sebanyak 4tetes dan urine 2-3 ml, urine dipanaskan dulu sampai mendidih lalu diberi asam asetat dikatakan negatif  jika tidak ada keruhan. + jika keruh tapi tidak ada keruhan(0,01-0,05%) ++ keruh dan tampak ada butiran(0,05-0,2%) +++ keruh berkeping2(0,2- 0,5%)++++ sangat keruh dan padat(>0,5%).
8.      Pemeriksaan laboratorium meliputi darah(menggunakan specimentt  darah), USG adalah suatu prosedur diagnosis yang dilakukan diatas permukaan kulit/ diatas rongga tubuh untuk mendeteksi kista, tumor, molahidatidosa, IUFD(intra uteri fetal dead,bayi meninggal dalam kandungan),  missed abortion, massa pelvic, placenta previa, dan tanda anatomi janin.
9.      Pemeriksaan urine dilakukan pada penyakit asam urat yaitu pada penyakit ginjal, eklamsia, keracunan timah hitam,dan leukimia. Dan dilakukan pada bilirubin yaitu pada penyakit obstruktif saluran. Feces dilakukan untuk diare pada anak. Sputum untuk TBC.
10.  Abnormalitas kehamilan meliputi: 1. Cairan amnion normalnya 500-1500cc(polihidromion adalah cairan amnion terlalu banyak sedangkan oligohidramion adalah cairan terlalu sedikit), 2. Fetus, 3. Placenta terdiri dari placenta prepia(placenta menutup sebagian vagina), solosio placenta( placenta kkeluar lebih dulu dari pada bayi) 4. Massa pelvis.
11.  Missed abortion terhadap mola adalah bayi meninggal didalam rahim.
12.  Abortus/abortion terdiridari a. Memakat( keguguran awal, darah sdikit, masih bisa dipertahankan), b. Nsisien (sedang berlangsung, darah banyak) c.incomplete( sebagian bayi keluar) d. Complete(seluruh bagian bayi telah keluar).
13.  Persiapan dan penatalaksanaan izin kepada pasien, puasa, oleskan jely, tranduer digerakakan dengan tangan, diilakukan 10-30 menit, premedikasi jarang dilakukan, pasien tidak boleh merokok.
14.  Rontgen/ sinarX  digunakan untuk mendeteksi  kelainan berbagai organ. Indikasi rontgen untuk  janin adalah untuk diagnosa kehamilan, maturitas janin, keadaan  janin (letak, presentasi, posisi, gemeli, kelainan kongenital, IUFD, hidramnion, molahidatidosa, dan kelainan ektopik) dan indikasi ibu untuk pemeriksaan rutin thorax dan pelvimetri radioligik(untuk mengetahui bangun dan ukuran panggul)
15.  Indiksai pelvimetri adalah adanya dugaan disproporsi ukuran bayi dengan panggul ibu, kelainan panggul(karena trauma kecelakaan), ibu mempunyai riwayat penyakit perusak panggul, dan adanya kelainan letak bayi.
16.  Tekhnik pelvimetri foto Ro PAP dan Fo Lateral.
17.  Panggul sempit(bayi hanya 2,5 kg kebawah), panggul sedang(2,5-3,5 Kg), dan panggul luas(3,5-3,9kg). Sedangkan ukuran panggul normal adalah pintu atas  panggul berdiameter 22 cm, pintu panggul tengah berdiameter 20 cm, dan pintu bawah panggul berdiameter 16 cm. 
18.  H1 sejajar dengan dengan pintu atas panggul peritonium, H2 sejajar dengan hot1 setinggi atas bawah simpisis fubis, H3 sejajar dengan hot1 setinggi spina isiadica, H4 sejajar dengan hot1 setinggi koksigis.
19.   Kardiotokografi untuk pemeriksaan DJJ dan perubahan nya yang berakibat aktivitas uterus dan gerakan janin selama kehamilan.
20.  Pemeriksaan CTG ada 2 yaitu :
a.       NST (test tanpa kontraksi), interpretasinya reaktif(DJJ semuanya dalam keadaan normal), non reaktif (DJJ nya abnormal, variabilitas DJJ 2 dpm) dan meragukan(semuanya tidak dalam keadaan normal)
b.      CST adalah menilai hubungan periodik  DJJ dan kontraksi yang berguna untuk mendeteksi hipoksia janin. Interpretasinya negatif dan positif, mencurigakan, tidak memuaskan dan hiperstimulasi.
21.  Indikasi pemeriksaan CTG adalah preeklamsia, ketuban pecah, DM, kehamilan lebih dari 40 minggu, ashma bronchiale, infeksi Torcho dan bekas SC, PJT, gerak janin berkurang, lilitan tali pusat dan hidrops fetalis (kelainan paru2)
22.  Laparoskopy adalah tindakan pembedahan engan menggunakan alat khusu untuk masuk dalam tubuh kita dengan melalui lubang kecil. Dengan keunggulan nyeri bedah lebih ringan, perawatan di RS lebih singkat, dapat melakukan aktivitas lebih cepat, dan hasil kosmetik lebih memuaskan.  Dan kerugian nya adalah masih mahal nya alat2 yang digunakan untuk melakukan laporoskopy.
23.  Teknik pemberian obat yang harus diperhatikan adalah ketahui indikasi, dosis, cara  pemberian, dan efek samping.
24.  Enam prinsip benar  adalah benar dosis, obat, pasien, cara , waktu, dan advis dokter.
25.  Cara pemberian obat ada : 1. enteral(oral) tujuan nya hanya untuk saluran GE, menghindari kerusakan kulit. 2. Parenteral(IM, SC, IV, IC) atau dengan menggunakan spuit tujuan nya reaksi lebih cepat, reaksi setempat, menegak kan diagnosis, memberikan zat imunologi dan resikonya adalah merusak jaringan kulit, nyeri pada pasien, dan salah tusuk. 3. Topikal(vagina dan recctum) bertujuan untuk mengobati infeksi vagina, menghilangkan nyeri, rasa terbakar, dan ketidak nyamanan pada vagina, serta mengurangi peradangan. 4. Sublingual dibawah lidah, untuk memberi efek lokal dan sistemik, lebih cepat reaksinya, menghindari kerusakan hati 5. Inhalasi (nebulizer) melalui pernafasan  untuk mengencerkan secret, melegakan tenggorokan, mengobati infeksi saluran pernafasan atas. 6. Epidural pemberian obat dengan cara disuntik kan pada lumbal5, atau disebut dengan anestesi regional, dilakukan pada kehamilan primigravida, ibu dengan pembukaan 4 dan , ibu bersalin dengan caesar. Adapun keuntungan nya adalah klien nyaman dan tenang dan nyeri berkurang sedangkam kerugian nya adlah memperpanjang waktu persalinan, tidak tau kapan ibu kontraksi dan sulit BAK. Kontra indikasi nya pada ibu yang menggunakan obat pengencer darah(sakit jantung) dan ibu yang mengalami infeksi saluran kencing. Pengaruh terhadap janin tergantung pada dosis obat yang diberikan dan lama persalinan.
26.  Pemberian obat intra cutan (dibawah kulit untuk tes alergi obat antibiotik) tempat injeksi legan bagian dalam, dada bagian atas, punggung dibawah skapula, 15 derajat. Subcutaneus ( jaringan subkutan dibawah kulit) tempat injeksi legan atas bagian luar, paha anterior, daerah abdomen, skapula pada punggung atas dan daerah ventrogluteal  dan dorsogluteal bagian atas,45 derajat. Intramuscular (jaringan otot) tempat injeksi area ventrogluteal krista iliaka, area dorsogluteal trokanter mayor, area vartus lateralis kondilus femoral lateral, area deltoid(3 jari dibawah akromion), dan area ruktus femoralis,90 derajat. Intravena (melalui pembuluh darah), tempat injeksi lengan(V. Basilika dan V. Sefalika), tungkai (V. Safena), leher (V. Jugularis), kepala (V frontalis dan temporalis)15-30 derajat.   
27.  Area dorsogluteal harus hati2 dengan saraf  skiatrik dan pembuluh darah. Tidak boleh pada anak < 3tahun. Pasien harus tengkurap. Bokong dibagi menjadi 4 kuadran. Area ventrogluteal, posisi pasien miring,ada 2 cara yang digunakan 1. Jari tengah diletakkan pada SIAS dan direntangkan menjauh membentuk huruf V 2. Telapak tangan pada trokanter mayor dan telunjuk pada SIAS. Area Vastus lateral dengan cara membagi trokanter mayor sampai dengan  kondila femur lateral menjadi 3 bagian( daerah paha), rektus femuralis, paha dibagi 3 bagian tengah adalah daerah penyuntikan, dan area 3 jari dibawah akromion.
28.  Management nyeri adalah situasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori dan emosional. Penyebab nya bisa secara fisik(trauma) dan psikis(diri sendiri). Untuk mengatasi nyeri  dengan distraksi ( pengalihan perhatian), relaksasi, hipnotis, obat analgesik, dan stimulasi listrik.
29.  Klasifikasi nyeri berdasar tempat ada 4 yaitu: pheriperal pain(pada permukaan tubuh), deep pain(permukaan tubuh yang lebih dalam), refered pain( penyakit organ) dan .berdasar  sifat: .berdasar skala ringan(1-3), sedang(4-7), berat(7-10). Berdasar lamanya: akut(kurang dari 6bulan) dan kronis(lebih dari 6bulan).
30.  Tehnik kompres adalah untuk mempertahan kan suhu tubuh dengan menggunakan cairan. Yang mempunyai tujuan untuk memperlancar sirkulasi darah. Air dingin untuk mengencerkan ASI sedangkan air hangat
31.  Macam pemberian kompres: kompres panas untuk demam tinggi, kompres panas basah untuk luka, kompres panas kering untuk memar, kompres dingin dengan larutan antiseptik untuk luka kotor, kompres dingin dengan airr biasa untuk hipertermi dan kompres dingin dengan es untuk post ops tonsilitis.
32.  Kehilangan adalah suatu hal yang dulu bisa dilihat, diraba, dirasa lalu tidak lagi yang dipengaruhi oleh prioritas  dan lingkungan (keluarga, teman, masyarakat dan budaya). Jenis kehilangan: 1.K. Objek eksternal (benda), 2.K. Lingkungan yang dikenal(merantau), 3. K.Orang terdekat, 4.K. Aspek diri (fisiologis=ampitasi, dan psikologis), 5. K. Hidup (mati)=empati dan simpati. 
33.  Doka (1993) mengatakan penyakit mengacam hidup ada 4 fase:1. Fase prediatrik(diketahui ada gejala/resiko penyakit),respon klien terhadap penyakit 2. Fase akut adalah klien diberi pilihan terhadap penyakit yang diderita 3. Fase kronis adalah konflik penyakit dan pngobatan nya 4. Fase terminal adalah penerimaan ttentang kematian nya.
34.  Dampak kehilangan pada anak2 dapat mengancam perkembangan, kadang timbul regresi dan takut ditinggal sendiri. Pada masa dewasa ddapat menimmbulkan disintegrasi dalam keluarga dan pada masa tua(kematian pasangan hidup)
35.  Berduka ada 2 yaitu berduka(emosional terhadap kehilangan) dan berkabung(penerimaan gtehadap kehilangan duka).
36.  Konsep teori berduka yaitu : 1. Teori engel(1964) yang a. fase pertama adalah menyangkal realitas dan menarik diri b. fase kedua adalah putus asa/pasrah c. fase ketiga adalh klien menyadari bahwa semua orang pasti mati. 2. Teori kubler dan ross(1969) yang gterdiri dari tahap menyangkal, tahap marah, tahap tawar menawar, tahap depresi dan tahap menerima. 3. Teori rando(1993) yang mengatakan 3 kategori yaitu penghindaran, marah, dan akomodasi.
37.  Sekarat (dying=kondisi pasien sedang menghadapi kematian) dan kematian(death=terhentinya fungsi paru2,jantung dan otak)
38.  Perubahan tubuh setelah kematian: Rigor mortis(kaku)yang terjadi 2-4 jam setelsh kematian, algor mortis(dingin) yang terjadi karena menurun nya suhu tubuh, ;post mortem decomposition(darah membeku)
39.  Tindakan yang dilakukan adalah mengijinkan dan mendorong klien untuk mengungkapkan rasa marah nya, membantu klien dalam mengungkapkan rasa bersalah, membantu klien mengatasi rasa bersalah, membantu klien mengurangi rasa bersalah, dan membantu klien menerima kehilangan.
40.  Persiapan pasien oprasi untuk menetapkan strategi yang sesuai dengan kebutuhan individu. 1. Preoperative(sebelum) saat pasien masuk sampai pasien diindahkan ke meja operasi. Persiapan psikologi meliputi kecemasan dan penyuluhan. Persiapan fisiologi meliputi diet, persiapan perut, persiapan kulit, hasil pemeriksaan, dan persetujuan oprasi. 2. Intraoperatif (saat pelaksanaan oprasi) 3. Pasca oprasi (sesudah oprasi) disebut juga pemulihan yang meliputibpernafasan, sirkulasi, pengontrolan suhu, fungsi nourologis, kondisi luka, fungsi GE, keseimbangan cairan dan elektrolit dan rasa nyaman.
41.  Infuse adalah memasukkan cairan berupa  obat atau makanan dalam jumlah banyak dan lama kedalam vena dengan menggunakan infuse  set secara bertetes yang diberikan pada pasien yang dehidrasi, syok, pra dan pasca bedah, dan sebelum transfuse darah.
42.    Dressing adalah suatu tindakan penanganan luka yang terdiri dari pembersihan luka, menutup dan membalut luka sehingga membantu proses penyembuhan luka tujuan nya mencegah luka dari truma, imobilisasi luka, mencegah perdarahan, kontaminasi kuman, absobsi drainase, dan meningkattkan kenyamanan. Tanda2 infeksi luka adalah kalor(panas), dolor(nyeri), rubor(kemerahan), tumor(bengkak), dan fungsiolaise(gangguan fungsi gerak). Aj setengah adalah jahitan yang pertama dan yang terakhir tidak  dilepas melainkan jahitan yang no2 dan no4 yang  dilepas, 1, 3, dan 5 ditinggal. Sedangkan Aj seluruhnya adalah jahitan diangkat seluruhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar