Selasa, 31 Desember 2013

CPD


 PANGGUL SEMPIT (CHEPALOPELVIK DISPROPORSI/CPD)           
a.    Definisi
Dalam Obstetri yang terpenting bukan panggul sempit secara anatomis melainkan panggul sempit secara fungsional artinya perbandingan antara kepala dan panggul. Kesempitan panggul dibagi sebagai berikut :
1)        Kesempitan pintu atas panggul
2)        Kesempitan bidang bawah panggul
3)        Kesempitan pintu bawah panggul
4)        Kombinasi kesempitan pintu atas pangul, bidang tengah dan pintu bawah panggul.

b.    Etiologi
Sebab-sebab yang dapat menimbulkan kelainan panggul dapat dibagi sebagai berikut :
a.    Kelainan karena gangguan pertumbuhan          
1)        Panggul sempit seluruh : semua ukuran kecil
2)        Panggul picak : ukuran muka belakang sempit, ukuran melintang biasa
3)        Panggul sempit picak : semua ukuran kecil tapi terlebih ukuran muka belakang
4)        Panggul corong : pintu atas panggul biasa, pintu bawah panggul sempit.
5)        Panggul belah : symphyse terbuka
b.    Kelainan karena penyakit tulang panggul atau sendi-sendinya
1)        Panggul rachitis : panggul picak, panggul sempit, seluruha panggul sempit picak dan lain-lain
2)        Panggul osteomalacci : panggul sempit melintang
3)        Radang articulatio sacroilliaca : panggul sempit miring
c.    Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang
1)        Kyphose didaerah tulang pinggang menyebabkan panggul corong
2)        Sciliose didaerah tulang panggung menyebabkan panggul sempit miring.
d.   Kelainan panggul disebabkan kelainan aggota bawah
Coxitis, luxatio, atrofia. Salah satu anggota menyebabkan panggul sempit miring.
e.    fraktura dari tulang panggul yang menjadi penyebab kelainan panggul




f.     Klasifikasi Chepalopelvic Disproporsi
Ada beberapa kemungkinan :
1)        Imbang Chepalopelvic baik, partus dapat direncanakan pervaginam,namun demikian his,posisi kepala dan keadaan serviks harus diperhatikan selama partus.
2)        Disproporsi Chepalopelvic, artinya bahwa janin tidak dapat dilahirkan secara normal pervaginam,bila anak hidup lakukan seksio sesaria (SC).
3)        Kemungkinan Disproporsi, mengandung arti yaitu imbang baik atau dapat terjadi disproporsi.
‘’Untuk mendapat kepastian maka harus dilakukan pemeriksaan radiologi dan atau Partus percobaan’’.
g.    Pemeriksaan Panggul, terdiri dari :
1)        Pemeriksaan Panggul Luar
2)        Pemeriksaan panggul dalam (VT) ,yang dievaluasi antara lain : Promotorium, linea innominata, spina ischiadika, dinding samping, kurvatura sakrum, Ujung sakrum, dan arkus pubis.
Pada pemeriksaan ini dicoba memperkirakan ukuran :
a)        Konjugata Diagonalis dan konjungata vera
b)        Distansia Inter Spinarum ( diameter dispinarum )
c)        Diameter antaro – posterior pintu bawah panggul.
d)       Kesempitan pada Pintu Atas Panggul, PAP sempit apabila konjungata vera kurang dari 10 cm atau diamter transversa kurang dari 12 cm.
e)        Kesempitan Panggul Tengah
Dengan sakrum melengkung sempurna, dinding- dinding panggul tidak berkonvergensi, foramen ischiadikum mayor cukup luas dan spina ischiadika tidak menonjol kedalam dapat diharapkan bahwa panggul tengah tidak akan menyebabkan rintangan. Ukuran terpenting adalah Distansia Interspinarum, apabila ukuaran ini kurang dari 9,5 cm, perlu diwaspadai tentang kesukaran persalinan.
f)         Kesempitan Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul tidak merupakan bidang datar, tetapi terdiri atas segi tiga depan dan segi tiga belakang yang memmpunyai dasar yang sama, yakni distansia tuberrum. Apabila ukuran terakhir ini lebih kecil dari pada yang biasa maka sudut Arkus pubis mengecil pula ( kurang dari 80 0 ). Agar supaya dalam hal ini kepala janin dapat lahir, diperlukan ruangan yang lebih besar pada bagian belakang pintu bawah panggul. Dengan diameter sagitalis posterior yang cukup panjang, persalinan pervaginam dapat dilaksanakan, walaupun dengan perlukaan luas pada perineum.
g)        Pintu bawah panggul dikatakan sempit kalau jarak antara tubera ossis ischii 8 atau kurang kalau jarak ini berkurang dengan sendirinya arcus pubis meruncing maka besarnya arcus pubis dapat dipergunakan untuk menentukan kesempitan pintu bawah panggul.        
Menurut Thomas Dustacia dapat terjadi kalau jumlah ukuran antar tuberum dan diameter sagitalis posterior < 15 cm ( normal 11 cm + 7,5 cm = 18,5 cm). Kalau pintu bawah panggul sempit biasanya bidang tengah panggul juga sempit. Kesempitan pintu bawah panggul dapat menyebabkan gangguan putaran paksi. Kesempitan pintu bawah panggul jarang memaksa kita melakukan SC, tetapi dapat diselesaikan dengan forcep dan dengan episiotomy yang cukup luas.          
Dengan distansia tuberrum bersama dengan diameter sagitalis posterior kurang dari 15 cm timbul kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa. Conjungata vera = Conjungata Diagonal – 1 1/2 cm.
CV = CD - 1 1 /2 cm.
Caranya : Lakukan VT sampai teraba promotorium lalu ukur jari tangan yang masuk (CD), kemudian kurangkan 1 1/2 cm,kalau kurang dari 10 cm berarti panggul sempit.
h.    Persangkaan Panggul sempit
Seorang ibu harus ingat akan kemungkinan panggul sempit kalau :     
1)        Primipara kepala anak belum turun setelah lehamilan 36 minggu.
2)        Pada primipara ada perut menggantung.
3)        Pada multipara persalinan yang dulu-dulu sulit
4)        Kelainan letak pada hamil tua.
5)        Kelainan bentuk badan (Cebol, scoliose, pincang dan lain-lain)
6)        Osborn positif (penonjolan kepala 2 jari diatas simpisis pubis)
Prognosa persalinan dengan panggul sempit tergantung pada berbagai faktor, yakni :
a)        Bentuk panggul
b)        Ukuran panggul (derajat kesempitan)
c)        Kemungkinan pergerakan dalam sendi-sendi panggul
d)       Besarnya kepala dan kesanggupan moulage kepala
e)        Presentasi dan posisi kepala
f)         His
Diantara faktor faktor tersebut diatas yang dapat diukur secara pasti dan sebelum persalinan berlangsung hanya ukuran-ukuran panggul : karena itu ukuran-ukuran tersebut sering menjadi dasar untuk meramalkan jalannya persalinan

1 komentar:

  1. Bonjour à tous, je suis Valeria Miguel Ángel, des États-Unis. Je suis si heureuse de partager ce témoignage avec vous que j'ai reçu un diagnostic de cancer du colon de stade IV. Je cherchais une solution sur Internet, puis, par miracle, je suis tombée sur le centre de phytothérapie du Dr Itua, le puissant médecin phytothérapeute qui guérit de nombreuses maladies telles que le cancer de la thyroïde, le cancer de l'utérus, les fibromes, l'angiopathie, l'ataxie et l'arthrite, Sclérose latérale amyotrophique,Tumeur cérébrale,Fibromyalgie,Toxicité des fluoroquinolonesCancer de la vessie,Cancer du cerveau,VIH,Herpès,Cancer de l'oesophage,Cancer de la vésicule biliaire,Maladie trophoblastique gestationnelle,Cancer de la tête et du cou,Lymphome de Hodgkin
    Cancer de l'intestin,Cancer du rein,Hpv,Cancer du poumon,Mélanome,Mésothéliome,Myélome multiple,Tumeurs neuroendocriniennes
    Lymphome non hodgkinien,Cancer de la bouche,Cancer de l'ovaire,Cancer du sinus,Hépatite A,B/C,Cancer de la peau,Sarcome des tissus mous,Cancer du pancréas,Cancer de la colonne vertébrale,Cancer de l'estomac,Cancer du vagin,Cancer de la vulve,
    Cancer des testicules, maladies tachycardie, leucémie, cancer du foie, cancer de la gorge,
    Syndrome de fibrodysplasie Ossificans ProgresseS sclérose,maladie d'Alzheimer,Diarrhée chronique,Copd,Parkinson,Als,Carcinome adrénocortical Mononucléose infectieuse. Je l'ai contacté sur la base des témoignages que je vois sur Internet, il m'a guéri moi aussi. Merci de le contacter aujourd'hui par son e-mail, il peut vous aider. drituaherbalcenter@gmail.com et ses plantes médicinales vous libéreront de toutes les maladies humaines, merci au centre de plantes du Dr Itua pour votre aimable aide dans ma vie. Son numéro de portable Whatsapp.+2348149277967.

    BalasHapus