1. Pemeriksaan
darah menggunakan specimen darah untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler. Albumin
digunakan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar yang
menunjuk kan adanya gangguan hepar atau tidak. Asam urat untuk mendeteksi
penyakit ginjal, anemia asam folat, luka bakar dan kehamilan yang terjadi akibat peningkatan asam urat dapat di
indikasi kan penyakit leukimia, kanker,
eklamsia berat dan gagal ginjal serta malnutrisi. Bilirubin dilakukan untuk
mendeteksi kadar bilirubin, bilirubin indirect untuk untuk mendeteksi adanya
anemia, dan malaria sedangkan bilirubin direct untuk mendeteksi adanya ikterik
obstruktif oleh karena batu atau neoplasma, hepatitis, dan sirosis.
2. Gula
darah puasa dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes. Hcg untuk mendeteksi
kehamilan karena hcg adalah cairan yang dihasilkan oleh plasenta.
3. Kesalahan2
yang lazim terjadi dalam memperoleh
darah adalah: a. Darah kapiler ( mengambil darah dari daerah yang mengalami
gangguan, tusukan yang kurang dalam, kulit yang ditusuk masih basah alkohol,
tetes darah pertama digunakan untuk pemeriksaan, terjadi bekuan ) b. Darah vena
( menggunakan spuit atau jarum yang basah, menggunakan ikatan terlalu lama,
terjadi bekuan dalam spuit, dan terjadi bekuan dalan botol).
4. Hemoglobin(hb sahli) untuk mendeteksi
adanya anemia, yang pada laki2 normalnya 13,5-18 gr/dl dan pada wanita 12-16
gr/dl. Pada ibu hamil hb nya diatas 10
sudah dikatakan normal sedangkan pada orang normal dikatakan anemia. Menggunakan cairan Hcl 0,1% lalu darah nya disedot
2ul, dicampur, diaduk kemudian ditambahkan
hcl sampai warna nya sama dengan pembanding. Ada 2 cara yang digunakan dalam
pemeriksaan hb yaitu 1. Fotoelektrik dengan sianmethemoglobin yaitu mengubah hb
menjadi sianmethemoglobin dalam larutan kaliumferrisianida dan kaliummsianida,
biasa untuk pemeriksaan labollatorium. 2. Kolorimetrik visual: dengan hb sahli
5. Kesalahan2
yang terjadi dalam pemeriksaan hb sahli
adalah : tidak tepat mengambil 20 ul darah, darah dalam pipet tidak sempurna,
tidak baik mengaduk campuran darah dan asam waktu mengencerkan, tidak , memperhatikan
waktu, kehilangan cairan dari tabung, ada gelembung udara dalam tabung. Ph
urine 4,5-8 dan berat nya 1,003-1,030
6. Glukosa/reduksi urine untuk memeriksa kadar gula dalam darah menggunakan
benedict 2,5 ml dan 4 tetes urine yang dcampur menjadi satu lalu dipanaskan
selama 2menit tetapi tidak sampai mendidih. Di katakan negatif jika tetap jernih biru atau biru kehijauan. +1
jika hijau kekuningan dan keruh (0,5-1%) +2 jika kuning keruh (1-1,5%) +3 jika
jingga atau lumpur keruh (2-3,5%) +4 jika semerah bata (>3,5%).
7. Protein/albumin urine adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendeteksi kemampuan albumin yang disentesis oleh hepar dengan menggunakan asam asetat 5% sebanyak 4tetes dan urine 2-3 ml, urine
dipanaskan dulu sampai mendidih lalu diberi asam asetat dikatakan
negatif jika tidak ada keruhan. + jika
keruh tapi tidak ada keruhan(0,01-0,05%)
++ keruh dan tampak ada butiran(0,05-0,2%)
+++ keruh berkeping2(0,2-
0,5%)++++ sangat keruh dan
padat(>0,5%).
8. Pemeriksaan
laboratorium meliputi darah(menggunakan specimentt darah), USG adalah suatu prosedur diagnosis
yang dilakukan diatas permukaan kulit/ diatas rongga tubuh untuk mendeteksi
kista, tumor, molahidatidosa, IUFD(intra uteri fetal dead,bayi meninggal dalam
kandungan), missed abortion, massa
pelvic, placenta previa, dan tanda anatomi janin.
9. Pemeriksaan
urine dilakukan pada penyakit asam urat yaitu pada penyakit ginjal, eklamsia,
keracunan timah hitam,dan leukimia. Dan dilakukan pada bilirubin yaitu pada
penyakit obstruktif saluran. Feces dilakukan untuk diare pada anak. Sputum
untuk TBC.
10. Abnormalitas
kehamilan meliputi: 1. Cairan amnion normalnya 500-1500cc(polihidromion adalah
cairan amnion terlalu banyak sedangkan oligohidramion adalah cairan terlalu
sedikit), 2. Fetus, 3. Placenta terdiri dari placenta prepia(placenta menutup
sebagian vagina), solosio placenta( placenta kkeluar lebih dulu dari pada bayi)
4. Massa pelvis.
11. Missed
abortion terhadap mola adalah bayi meninggal didalam rahim.
12. Abortus/abortion
terdiridari a. Memakat( keguguran awal, darah sdikit, masih bisa
dipertahankan), b. Nsisien (sedang berlangsung, darah banyak) c.incomplete(
sebagian bayi keluar) d. Complete(seluruh bagian bayi telah keluar).
13. Persiapan
dan penatalaksanaan izin kepada pasien, puasa, oleskan jely, tranduer
digerakakan dengan tangan, diilakukan 10-30 menit, premedikasi jarang
dilakukan, pasien tidak boleh merokok.
14. Rontgen/
sinarX digunakan untuk mendeteksi kelainan berbagai organ. Indikasi rontgen
untuk janin adalah untuk diagnosa
kehamilan, maturitas janin, keadaan
janin (letak, presentasi, posisi, gemeli, kelainan kongenital, IUFD,
hidramnion, molahidatidosa, dan kelainan ektopik) dan indikasi ibu untuk
pemeriksaan rutin thorax dan pelvimetri radioligik(untuk mengetahui bangun dan
ukuran panggul)
15. Indiksai
pelvimetri adalah adanya dugaan disproporsi ukuran bayi dengan panggul ibu,
kelainan panggul(karena trauma kecelakaan), ibu mempunyai riwayat penyakit
perusak panggul, dan adanya kelainan letak bayi.
16. Tekhnik
pelvimetri foto Ro PAP dan Fo Lateral.
17. Panggul
sempit(bayi hanya 2,5 kg kebawah), panggul sedang(2,5-3,5 Kg), dan panggul
luas(3,5-3,9kg). Sedangkan ukuran panggul normal adalah pintu atas panggul berdiameter 22 cm, pintu panggul
tengah berdiameter 20 cm, dan pintu bawah panggul berdiameter 16 cm.
18. H1
sejajar dengan dengan pintu atas panggul peritonium, H2 sejajar dengan hot1
setinggi atas bawah simpisis fubis, H3 sejajar dengan hot1 setinggi spina
isiadica, H4 sejajar dengan hot1 setinggi koksigis.
19. Kardiotokografi untuk pemeriksaan DJJ dan
perubahan nya yang berakibat aktivitas uterus dan gerakan janin selama
kehamilan.
20. Pemeriksaan
CTG ada 2 yaitu :
a.
NST (test tanpa
kontraksi), interpretasinya reaktif(DJJ semuanya dalam keadaan normal), non
reaktif (DJJ nya abnormal, variabilitas DJJ 2 dpm) dan meragukan(semuanya tidak
dalam keadaan normal)
b.
CST adalah menilai
hubungan periodik DJJ dan kontraksi yang
berguna untuk mendeteksi hipoksia janin. Interpretasinya negatif dan positif,
mencurigakan, tidak memuaskan dan hiperstimulasi.
21. Indikasi
pemeriksaan CTG adalah preeklamsia, ketuban pecah, DM, kehamilan lebih dari 40
minggu, ashma bronchiale, infeksi Torcho dan bekas SC, PJT, gerak janin
berkurang, lilitan tali pusat dan hidrops fetalis (kelainan paru2)
22. Laparoskopy
adalah tindakan pembedahan engan menggunakan alat khusu untuk masuk dalam tubuh
kita dengan melalui lubang kecil. Dengan keunggulan nyeri bedah lebih ringan,
perawatan di RS lebih singkat, dapat melakukan aktivitas lebih cepat, dan hasil
kosmetik lebih memuaskan. Dan kerugian
nya adalah masih mahal nya alat2 yang digunakan untuk melakukan laporoskopy.
23. Teknik
pemberian obat yang harus diperhatikan adalah ketahui indikasi, dosis,
cara pemberian, dan efek samping.
24. Enam
prinsip benar adalah benar dosis, obat,
pasien, cara , waktu, dan advis dokter.
25. Cara
pemberian obat ada : 1. enteral(oral) tujuan nya hanya untuk saluran GE,
menghindari kerusakan kulit. 2. Parenteral(IM, SC, IV, IC) atau dengan
menggunakan spuit tujuan nya reaksi lebih cepat, reaksi setempat, menegak kan diagnosis,
memberikan zat imunologi dan resikonya adalah merusak jaringan kulit, nyeri
pada pasien, dan salah tusuk. 3. Topikal(vagina dan recctum) bertujuan untuk
mengobati infeksi vagina, menghilangkan nyeri, rasa terbakar, dan ketidak
nyamanan pada vagina, serta mengurangi peradangan. 4. Sublingual dibawah lidah,
untuk memberi efek lokal dan sistemik, lebih cepat reaksinya, menghindari
kerusakan hati 5. Inhalasi (nebulizer) melalui pernafasan untuk mengencerkan secret, melegakan
tenggorokan, mengobati infeksi saluran pernafasan atas. 6. Epidural pemberian
obat dengan cara disuntik kan pada lumbal5, atau disebut dengan anestesi
regional, dilakukan pada kehamilan primigravida, ibu dengan pembukaan 4 dan , ibu
bersalin dengan caesar. Adapun keuntungan nya adalah klien nyaman dan tenang
dan nyeri berkurang sedangkam kerugian nya adlah memperpanjang waktu
persalinan, tidak tau kapan ibu kontraksi dan sulit BAK. Kontra indikasi nya
pada ibu yang menggunakan obat pengencer darah(sakit jantung) dan ibu yang
mengalami infeksi saluran kencing. Pengaruh terhadap janin tergantung pada
dosis obat yang diberikan dan lama persalinan.
26. Pemberian
obat intra cutan (dibawah kulit
untuk tes alergi obat antibiotik) tempat injeksi legan bagian dalam, dada
bagian atas, punggung dibawah skapula, 15 derajat. Subcutaneus ( jaringan subkutan dibawah kulit) tempat injeksi legan
atas bagian luar, paha anterior, daerah abdomen, skapula pada punggung atas dan
daerah ventrogluteal dan dorsogluteal
bagian atas,45 derajat. Intramuscular
(jaringan otot) tempat injeksi area ventrogluteal krista iliaka, area
dorsogluteal trokanter mayor, area vartus lateralis kondilus femoral lateral, area
deltoid(3 jari dibawah akromion), dan area ruktus femoralis,90 derajat. Intravena (melalui pembuluh darah),
tempat injeksi lengan(V. Basilika dan V. Sefalika), tungkai (V. Safena), leher
(V. Jugularis), kepala (V frontalis dan temporalis)15-30 derajat.
27. Area
dorsogluteal harus hati2 dengan
saraf skiatrik dan pembuluh darah. Tidak
boleh pada anak < 3tahun. Pasien harus tengkurap. Bokong dibagi menjadi 4
kuadran. Area ventrogluteal, posisi
pasien miring,ada 2 cara yang digunakan 1. Jari tengah diletakkan pada SIAS dan
direntangkan menjauh membentuk huruf V 2. Telapak tangan pada trokanter mayor
dan telunjuk pada SIAS. Area Vastus
lateral dengan cara membagi trokanter mayor sampai dengan kondila femur lateral menjadi 3 bagian(
daerah paha), rektus femuralis, paha dibagi 3 bagian tengah adalah daerah
penyuntikan, dan area 3 jari dibawah
akromion.
28. Management
nyeri adalah situasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori dan emosional.
Penyebab nya bisa secara fisik(trauma) dan psikis(diri sendiri). Untuk
mengatasi nyeri dengan distraksi (
pengalihan perhatian), relaksasi, hipnotis, obat analgesik, dan stimulasi
listrik.
29. Klasifikasi
nyeri berdasar tempat ada 4 yaitu: pheriperal pain(pada permukaan tubuh), deep
pain(permukaan tubuh yang lebih dalam), refered pain( penyakit organ) dan
.berdasar sifat: .berdasar skala
ringan(1-3), sedang(4-7), berat(7-10). Berdasar lamanya: akut(kurang dari
6bulan) dan kronis(lebih dari 6bulan).
30. Tehnik
kompres adalah untuk mempertahan kan suhu tubuh dengan menggunakan cairan. Yang
mempunyai tujuan untuk memperlancar sirkulasi darah. Air dingin untuk
mengencerkan ASI sedangkan air hangat
31. Macam
pemberian kompres: kompres panas untuk demam tinggi, kompres panas basah untuk
luka, kompres panas kering untuk memar, kompres dingin dengan larutan
antiseptik untuk luka kotor, kompres dingin dengan airr biasa untuk hipertermi
dan kompres dingin dengan es untuk post ops tonsilitis.
32. Kehilangan
adalah suatu hal yang dulu bisa dilihat, diraba, dirasa lalu tidak lagi yang
dipengaruhi oleh prioritas dan
lingkungan (keluarga, teman, masyarakat dan budaya). Jenis kehilangan: 1.K.
Objek eksternal (benda), 2.K. Lingkungan yang dikenal(merantau), 3. K.Orang
terdekat, 4.K. Aspek diri (fisiologis=ampitasi, dan psikologis), 5. K. Hidup
(mati)=empati dan simpati.
33. Doka
(1993) mengatakan penyakit mengacam hidup ada 4 fase:1. Fase
prediatrik(diketahui ada
gejala/resiko penyakit),respon klien terhadap penyakit 2. Fase akut adalah
klien diberi pilihan terhadap penyakit yang diderita 3. Fase kronis adalah
konflik penyakit dan pngobatan nya 4. Fase terminal adalah penerimaan ttentang
kematian nya.
34. Dampak kehilangan pada anak2 dapat mengancam
perkembangan, kadang timbul regresi dan takut ditinggal sendiri. Pada masa
dewasa ddapat menimmbulkan disintegrasi dalam keluarga dan pada masa
tua(kematian pasangan hidup)
35. Berduka ada 2 yaitu berduka(emosional terhadap
kehilangan) dan berkabung(penerimaan gtehadap kehilangan duka).
36. Konsep teori berduka yaitu : 1. Teori engel(1964) yang
a. fase pertama adalah menyangkal realitas dan menarik diri b. fase kedua
adalah putus asa/pasrah c. fase ketiga adalh klien menyadari bahwa semua orang
pasti mati. 2. Teori kubler dan ross(1969) yang gterdiri dari tahap menyangkal,
tahap marah, tahap tawar menawar, tahap depresi dan tahap menerima. 3. Teori
rando(1993) yang mengatakan 3 kategori yaitu penghindaran, marah, dan
akomodasi.
37. Sekarat (dying=kondisi pasien sedang menghadapi
kematian) dan kematian(death=terhentinya fungsi paru2,jantung dan otak)
38. Perubahan tubuh setelah kematian: Rigor
mortis(kaku)yang terjadi 2-4 jam setelsh kematian, algor mortis(dingin) yang
terjadi karena menurun nya suhu tubuh, ;post mortem decomposition(darah
membeku)
39. Tindakan yang dilakukan adalah mengijinkan dan
mendorong klien untuk mengungkapkan rasa marah nya, membantu klien dalam
mengungkapkan rasa bersalah, membantu klien mengatasi rasa bersalah, membantu
klien mengurangi rasa bersalah, dan membantu klien menerima kehilangan.
40. Persiapan pasien oprasi untuk menetapkan strategi yang
sesuai dengan kebutuhan individu. 1. Preoperative(sebelum) saat pasien masuk sampai
pasien diindahkan ke meja operasi. Persiapan psikologi meliputi kecemasan dan
penyuluhan. Persiapan fisiologi meliputi diet, persiapan perut, persiapan
kulit, hasil pemeriksaan, dan persetujuan oprasi. 2. Intraoperatif (saat
pelaksanaan oprasi) 3. Pasca oprasi (sesudah oprasi) disebut juga pemulihan
yang meliputibpernafasan, sirkulasi, pengontrolan suhu, fungsi nourologis,
kondisi luka, fungsi GE, keseimbangan cairan dan elektrolit dan rasa nyaman.
41. Infuse adalah memasukkan cairan berupa obat atau makanan dalam jumlah banyak dan
lama kedalam vena dengan menggunakan infuse
set secara bertetes yang diberikan pada pasien yang dehidrasi, syok, pra
dan pasca bedah, dan sebelum transfuse darah.
42. Dressing
adalah suatu tindakan penanganan luka yang terdiri dari pembersihan luka,
menutup dan membalut luka sehingga membantu proses penyembuhan luka tujuan nya
mencegah luka dari truma, imobilisasi luka, mencegah perdarahan, kontaminasi
kuman, absobsi drainase, dan meningkattkan kenyamanan. Tanda2 infeksi luka adalah
kalor(panas), dolor(nyeri), rubor(kemerahan), tumor(bengkak), dan
fungsiolaise(gangguan fungsi gerak). Aj setengah adalah jahitan yang pertama
dan yang terakhir tidak dilepas
melainkan jahitan yang no2 dan no4 yang dilepas, 1, 3, dan 5 ditinggal. Sedangkan Aj
seluruhnya adalah jahitan diangkat seluruhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar