1. Sikatriks (luka/kunat)
Penonjolan kulit
akibat penumpukan jaringan fibrosa sebagai pengganti kolagen normal.
2. Ikterus
Perubahan warna
kulit , skrela mata atau jaringan lainnya (membrane mukosa) yang menjadi kuning
akibat pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah.
3. Jaundice
Perubahan warna
menjadi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat kadarnya dalam
sirkulasi darah dan pewarnaan keseluruh tubuh.
4. Ulkus (ulcer)
Defek yang mengenai
seluruh epidermis dan melebihi membrane basalis, bahkan mungkin sampai dermis /
subkutis, sehingga pada penyembuhannya meninggalkan sikatriks. Contoh : ulkus
ststis & ulkus tropikum.
5. Stomatitis (sariawan)
Benjolan yang
timbul di rongga mulut.
6. Varicella (chicken fox / cacar)
Sering disebut
penyakit “baik” yang hanya menyerang sekali seumur hidup.
7. Bronchitis
Broncus : saluran
udara ke paru-paru
Chitis : peradangan
(proses infeksi)
Jadi bronchitis
adalah peradangan (proses infeksi) broncus.
Penyebab bronchitis
bias disebabkan karena virus, bakteri / mikroorganisme yang menyerupai bekteri.
Bronchitis akut =
kurang dari 6 bulan
Bronchitis kronis =
lebih dari 6 bulan.
8. Osteoporosis
Terjadinya
penurunan massa tulang / pengurangan jaringan tulang terutama pada tulang
sponglosa.
Osteoblas = proses
pembentukan tulang
Osteoklas = proses
pengeroposan tulang
9. Osteomyielitis
Merupakan penyakit
infeksi yang menyerang jaringan tulang ( sum-sum tulang sampai dengan tulang
rawan).
10. Gastritis (mag)
Infeksi pada gaster
(lambung), disababkan karena banyaknya asam didaerah gaster.
11. Gastro intritis (diare)
INSTRUMEN
KESEHATAN
1. Bak instrumen
Berfungsi untuk
menyimpan instrument (alat-alat) yang telah disterilkan.
2. Kom
Berfungsi sebagai
wadah cairan antiseptic pada saat perawatan luka. Sifatnya steril.
3. Nerbeken / bengkok / piala
ginjal
Berfungsi sebagai
tempat sampah sementara pada saat melakukan tindakan. Sifatnya cukup dengan
dibersihkan
4. Pinset cerugis (bergerigi)
Berfungsi sebagai
penjepit pada saat melakukan perawatan, pembalutan (dressing) luka.
5. Pinset anatomis
Berfungsi sebagai
penjepit pada saat dressing luka.
6. Gunting jaringan lurus dan
bengkok
Berfungsi untuk
memotong jaringan, digunakan pada saat terjadi luka.
7. Klem arteri
Berfungsi menjepit
pembuluh arteri pada saat perawatan luka . karena pembuluh arteri bersifat
mengucur pada saat perawatan luka.
8. Gunting verban,
berfungsi untuk menggunting verban
9. Tromol & kassa
Tromol berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan kassa pada saat dan sudah di sterilkan.
Kassa berfungsi
sebagaipembalut untuk menutup area luka.
10. Skaple handle & surgical
blade (vistury)
Berfungsi untuk
memotong jaringan dan insisi pada area luka, digunakan untuk membuat lukan
baru.
Scaple handle
(ganggang) bias digunakan kembali, sedangkan surgical blade (mata Pisau)
setelah dipakai tidak dapat digunakan kembali.
11. Handscone ( sarung tangan)
_ handscone steril
biasanya dipakai diruang bedah / operasi
_ handscone bersih
biasa digunakan untuk menyuntik, dll
12. Spuit (suntikan),
neddle (jarum
sutik)
13. Korentang
Berfungsi untuk
mengambil instrument dari wadah / tempat steril.
14. Nalt fuder
Berfungsi sebagai
penjepit / klem jarum heading (hamper sama dgn klem arteri tetapi ujungnya
lebih pendek)
_jarum heading
kulit ujungnya berbentuk segitiga
_jarum heading otot
/ daging ujungnya berbentuk bulat.
15. Tongue spatel metal
Berfungsi untuk
membantu membuka mulut pada saat pemeriksaan kesehatan fisik.
16. Ambubag
Berfungsi untuk
resusitasi (memberikan nafas) pada saat klien mengalami apnea (gagal nafas).
17. Otoskope (otoscope)
Berfungsi untuk
memeriksa telinga bagian tengah.
18. Spigmomanometer aneroik &
air raksa
Berfungsi untuk
mengukur tekanan darah.
19. Stetoskop
Berfungsi untuk
mendengarkan suara nafas, bunyi jantung, bising usus. Stetoskop yang ujungnya
besar disebut membrane, dan yang ujungnya kecil disebut bel.
20. Nebulizer
Berfungsi untuk
memberikan obat melalui pernafasan dengan cara membuka brocus.
21. Reflek hammer
Berfungsi untuk
memeriksa saraf
22. Garpu tala
Berfungsi untuk
memeriksa pendengaran.
23. H B sahli
Berfungsi untuk
memeriksa kadar hemoglobin didalam darah. Contoh : anemia, disebabkan karena
kadar hemoglobin (HB) didalam darahnyakurang.
Normal : laki-laki
= 12-15 mg, perempuan = 12-13 mg
24. Forcep
Untuk membantu
proses persalinan, menarik kepala bayi.
25. Gunting episiotomy
Untuk melebarkan
jalan lahir pada saat persalinan.
26. ½ kocher
Berfungsi untuk
memecah ketuban.
27. Gunting tali pusat
Berfungsi untuk
menggunting tali pusat.
28. Fundoskopi (inec)
Untuk mendengarkan
denyut jantung janin (DJJ)
29. Pelvi metri
Berbentuk seperti
jangka, berfungsi untuk mengukur panggul bagian dalam.
30. WWZ ( water warm zeal)
Untuk memberikan
kompres panas kering
31. Kirbat es
Untuk kompres
dingin kering.
32. Urinal
Merupakan alat
untuk membantu miksi (BAK) pada laki-laki
Tujuannya :
_ membantu klien
dalam upaya memenuhi kebutuhan eliminasinya
_ mengurangi
pergerakan klien
_ mengetahui
kelainan urine secara langsung
33. Pispot
Untuk membantu
miksi pada perempuan, tujuannya sama dengan urinal.
34. Termometer axial
Pengukur suhu
tubuh, diletakkan dibawah ketiak
35. Termometer oral
Pengukur suhu
tubuh, diletakkan di bawah lidah
36. Termometer rectal
Pengukur suhu
tubuh, diletakkan di anus
37. Catgut cronic
Benang jahit untuk
bagian luar
38. Infuse set
Untuk membantu
mengantarkan cairan / sari-sari makanan kepada pasien.
39. Blood set
Untuk transfusi
darah, bedanya dengan infuse set yaitu blood set memiliki saringan sedang inhus
set tidak.
40. Surflo (albu cat)
Digunakan sebelum
memasang infuse set
41. Urine kateter
42. Urine bag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar